MARIA DIANGKAT KE SURGA,

13 Agustus 2023
Why. 11:9a.12:1.3-6a.10ab; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56

Gereja mengajarkan ibu Maria setelah kematiannya, diangkat ke surga tubuh dan jiwanya. Dogma ini dinyatakan oleh Paus Pius XII tanggal 1 Nopember 1950. Tetapi pandangan ini sudah ada sejak awal berdirinya Gereja. Di Yerusalem ada gereja yang dipercaya sebagai tempat dimakamkannya Maria dan makam itu kosong. Dan pada abad VIII, sudah biasa di Gereja-gereja Timur dirayakan pesta Maria diangkat ke surga. Jadi ajaran ini didasarkan pada iman yang berkembang diantara umat selama berabad-abad. Apa artinya bagi kita? Maria menjadi jaminan bagi kita bahwa kita kelak akan mengalami hal yang sama, pada akhir jaman. Seperti Maria kita secara sempurna akan mengalami kesatuan dengan Allah, bahagia seutuhnya, luar dalam.

Kita menghormati, memuji Maria, minta bantuan doanya untuk berbagai masalah hidup kita. Apakah itu memang peran utama ibu Maria bagi hidup kita? Kalau kita melihat dalam Injil, Elisabet yang lebih tua dan lebih kaya dari ibu Maria, memuji dia, merasa mendapat penghormatan dengan kedatangan ibu Maria. Apa tanggapan Maria? Mengembalikan pujian itu kepada Allah. Kurnia dan kepercayaan menjadi ibu Tuhan merupakan karya Allah yang mau menyelamatkan bangsa Israel dan segala bangsa. Itulah sikap ibu Maria. Tidak merasa dirinya punya hak istimewa dengan semua kurnia khas yang diterimanya sebagai ibu Tuhan.
Di Bethelehem, ibu Maria tidak minta fasilitas istimewa untuk melahirkan Yesus. Di Bait Allah Maria tidak minta penyambutan istimewa saat ia mempersembahkan Yesus. Maria tidak protes waktu harus mengungsi ke Mesir. Ia menerima dengan rela hati waktu harus kembali ke Nasaret, bukan ke kota besar untuk membesarkan Anaknya. Dia merenungkan dalam hati jawaban tidak enak dari Anaknya: mengapa kamu mencari aku? Di bawah salib Maria dengan diam ikut menderita sambil mendaraskan doa penyerahannya: Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu. Ibu Maria tidak mengerti bagaimana Allah bekerja dan apa maksud serta rencanaNya. Tetapi ia ikut menemani para rasul dalam doa saat menunggu pencurahan Roh Kudus. Hidup Maria adalah hidup untuk mengikuti rencana Allah dengan pasrah dan iman.

Jika kita bandingkan dengan banyak perempuan lain dalam PL,
karya ibu Maria tidak luar biasa. Ada Debora, Ester, Yudit. Mereka perempuan hebat yang memimpin atau menyelamatkan bangsa Israel pada saat sulit. Ibu Maria hanyalah seorang ibu rumah tangga. Sebagai ibu ia menemani Yesus dan hadir pada saat-saat Yesus berada pada situasi kritis. Maria melahirkan Yesus dan membesarkan Dia; hadir pada mukjijad pertama Yesus, mengubah air menjadi anggur, berdiri di bawah salib dan mendampingi para murid sebelum Pantekosta. Tapi pada saat Yesus disambut masuk Yerusalem, Maria tidak disebut. Pada saat kebangkitanNya, Maria tidak diceritakan. Hidup Maria adalah hidup yang dibaktikan dan diarahkan kepada Allah. Ia hidup dan hadir, sebagai ibu sederhana, tidak membuat hal-hal besar. Kedekatannya dengan Yesus, Putranya, membuahkan kasih Allah yang melimpah. Sesudah Ibu Maria diangkat ke surga, Ia membantu kita dengan doa dan bimbingannya menemani kita berjalan menuju surga.

Seorang perempuan yang sama sekali tidak cantik, pergi ke Kantor Pengacara. Pengacara lelaki menyelinap keluar satu per satu, tinggal seorang gadis magang yang bersedia menerimanya. Sebetulnya gadis itu pun merasa khawatir demi melihat penampilan tamunya itu. Ia berusaha menghindari menatapnya, sampai perempuan tambun itu berkata: “Saya seorang perempuan yang dijauhi kaum lelaki hingga mencapai usia empat puluh tahun dan tidak menikah. Suatu hari tetangga saya mengunjungi saya dan menawarkan kepada saya untuk menikah dengan seorang duda berprofesi sebagai kontraktor dengan empat anak, dengan syarat saya merawat keempat anaknya tersebut dan tidak boleh mengajukan tuntutan sebagai istri. Saya setuju dan menikah! Tahun-tahun berlalu dan saya merawat anak-anak itu seolah-olah mereka adalah anak saya sendiri. Saya merawat mereka dengan penuh kelembutan, sampai saya dianggap sebagai ibu mereka; sehingga mereka pun menyintai dan menghargai saya. Karier suami saya semakin berkembang dan kekayaannya semakin bertambah dan anehnya, dia mulai mencintai saya dan memperlakukan saya sebagai seorang istri, bukan sekedar sebagai pengasuh keempat anaknya.

Nah, saya datang kepada Anda karena suami saya meninggal dan menulis surt wasiat yang menyatakan hibah real estat bernilai jutaan dolar kepada saya, dan anak-anaknya tidak keberatan! Tetapi saya ingin mengembalikan properti itu kepada mereka.” Perempuan tambun itu pun mengeluarkan surat-surat dan surat wasiat yang membuktikan keabsahan kata-katanya! Ada kesunyian besar sesudahnya. Gadis magang itu yang tadinya tidak suka melihat penampilan kliennya itu, juga membisu seribu bahasa. Ia seakan tidak percaya bahwa di hadapannya ada seorang ibu yang menolak kekayaan bernilai jutaan dolar. “Bukankah lebih baik Ibu tetap menerima properti itu sebagai persiapan menghadapi masa tua nanti?”

“Tidak perlu. Cinta anak-anak itu sudah cukup bagiku. Tuhan memberkati saya dengan rasa cinta setelah sekian lama saya tidak pernah merasakannya. Dengan rasa cinta itu, saya yakin Tuhan akan menyediakan bagi saya segala-galanya” Pepatah Inggris mengatakan: “Tidak semua perempuan cantik itu baik, tapi setiap perempuan baik itu cantik.” *

Ibu Maria, mungkin cantik, tapi pasti baik; selama hidupnya di dunia dan sampai sekarang di surga, ada untuk Tuhan dan kita, anak-anaknya. Kita adalah orang sederhana, orang kecil yang tidak punya prestasi hebat dan luar biasa. Kita boleh minta doa dan pertolongan ibu Maria. Tetapi dalam keseharian kita, kita juga dapat meneladan Ibu Maria. Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu. Kalau kita hari ini menghormati Maria dan berdoa mohon pengantaraannya, yang pasti dapat kita mohonkan adalah agar kita mendapat kekuatan dan ketekunan untuk dapat meneladan dia, hidup, bekerja dan berjuang dalam iman dan kepasrahan kepada Allah dalam perjalanan kita menuju surga. AMIN.

*Unknown: Tidak Semua Wanita Cantik Itu Baik, Tapi Setiap Wanita Baik Itu Cantik

RD. Johanes Handriyanto Widjadja